0

nimo vs raka

Teringat dengan film "CINTAPUCINO" yang dilematis banget... 

mungkin setelah nonton film itu akan meng"iya"kan juga bahwa dalam hidup ini memang harus bisa memilih dan mengambil keputusan yang terbaik. 

Nimo si cowo yang awalnya cuma jadi cowo khayalan... cowo yang dijadiin idola dalam hati, yang sebenernya berawal dari kekaguman.. bukan karna perhatian yang dia kasih.. bukan karna kebaikan yang pernah dia lakuin... tapi semua itu terjadi karna kekaguman yang ga bisa dimengerti.. ketika melihat dia hati merasa tenang, ketika mendengar suaranya menjadi suatu kerinduan, dan ketika berada di dekatnya rasanya ingin terus bersama... itulah nimo yang slalu jadi idola dihati... nimo hanya menjadi satu khayalan dan harapan semata... tak pernah terpikir sedikit pun untuk memilikinya... yang terpikir hanyalah bagaimana perasaannya... 

lain halnya dengan raka... seseorang yang jelas-jelas menawarkan hatinya, merelakan waktunya, memberikan banyak pengorbanan tanpa pamrih, raka adalah sosok yang dewasa dan sangat baik... perhatiannya yang tak pernah berhenti... tergambar masa depan yang indah dari jiwanya.. 

jika logika yang berbicara lebih baik memilih raka yang memang sudah jelas menentukan hatinya, tapi jika perasaan yang berbicara... nimo akan slalu ditunggu sampai kapan pun... mungkin itulah yang disebut dengan cinta.. tidak memerlukan logika... sulit dimengerti.. bahkan penafsirannya pun tidak mudah dilukiskan.

ketika semua itu terjadi dalam kehidupan nyata... apakah yang harus kita lakukan??? ketika logika dengan perasaan tak menyatu... apa yang harus dipilih???

ketika hati mengagumi seseorang yang mudah dikagumi oleh banyak orang.... rasanya percuma saja untuk menunggunya... tapi.. ketika hati menuntun untuk memilih yang lain... tidak mudah terlepas dari bayangan orang itu... orang yang telah membuat hati ini terkagum-kagum... 

harus sampai kapankah menunggu orang itu??? 

harus berapa lama???

apakah kita harus menyia-nyiakan orang yang jelas-jelas menyayangi kita... orang yang jelas-jelas telah menawarkan hatinya... 

jadi... apakah yang harus kita pilih?

perasaan atau logika kah?

0 komentar:

Entri Populer

Visitors

Back to Top