Beda orang tua, beda pola asuh.
Begitu pula pola asuh orang tua zaman dulu mungkin juga tak sama dengan pola
asuh orang tua zaman sekarang. Bahkan pola asuhku kepada anakku tidak sama
seperti pola asuh orang tuaku padaku. Lain dulu lain sekarang. Semakin pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor yang paling mempengaruhinya.
Era gadget seperti saat ini menjadi
tantangan besar orang tua dalam memberikan pola asuh anak. Banyak dampak
negatif dari perilaku anak yang bermunculan setelah banyak mengenal gadget. Salah satunya adalah anak
menjadi malas untuk membaca buku. Mungkin saat ini lebih banyak anak yang
memiliki hobi membaca status facebook atau
twit orang lain dari pada membaca
buku bacaan. Hal ini pula yang menjadi catatan penting bagi orang tua dalam
memilih pola asuh yang tepat untuk anaknya.
Dulu pada saat aku masih kecil tidak
banyak mengenal gadget, jadi tidak
terlalu banyak tantangan yang mengalahkan buku bacaan sebagai media hiburan dan
pembelajaran saat itu. Walaupun aku tidak pernah dibacakan buku cerita oleh
orang tuaku, tetapi orang tuaku selalu memberikan majalah anak islami
berlangganan setiap bulannya. Dari situlah aku mengenal bacaan selain buku
pelajaran dari sekolah. Ayahku sendiri adalah seorang yang memiliki hobi
membaca khususnya buku-buku tentang Islam. Rak buku yang penuh dengan buku dan
begitu rapi menjadi perpustakaan pribadi ayahku di dalam kamarnya. Melihat rak
buku seperti itu, ayah telah menginsiprasiku untuk memiliki perpustakaan
pribadi impian di rumah masa depanku.
Orang tuaku memang tak pernah
memaksaku untuk selalu membaca buku, mungkin cukup dengan mencontohkannya
padaku secara langsung seperti setiap sore atau malam aku selalu melihat ayah
duduk di sofa ruang tamu yang asik dengan bacaannya. Sederhana sekali cara
ayahku mengenalkan buku padaku, namun besar sekali dampaknya pada diriku. Sekarang
aku jadi memiliki hobi yang sama dengan ayahku yaitu membaca buku walau
kategori buku yang aku baca tak sekedar buku-buku tentang Islam tetapi juga
buku-buku umum baik itu buku-buku fiksi maupun buku-buku non-fiksi. Mungkin ada
benarnya juga istilah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”.
Aku bersyukur bisa tertularkan hobi
membaca oleh ayahku, karena dengan membaca buku banyak ilmu dan pengetahuan
yang aku dapatkan selain dari sekolah formal. Wawasan bertambah, hidup lebih
terencana, dan kemudahan dalam memecahkan suatu masalah juga merupakan manfaat
dari membaca buku yang sudah aku rasakan. Jadi teringat pengalamanku dulu,
sebelum berjodoh dengan suamiku aku membaca buku-buku tentang pernikahan,
setelah menyelesaikan bacaan tersebut tak lama aku berjodoh dan menikah dengan
suamiku. Banyak bekal ilmu yang kudapatkan setelah membaca buku-buku pernikahan
tersebut jadi membantuku dalam menjalani pernikahan kami. Kemudian setelah
menikah aku membaca buku-buku tentang kehamilan, tak lama beberapa bulan
kemudian aku pun mengandung anak pertamaku. Aku lebih siap mental dan fisik
saat hamil karena memang sudah banyak mengetahui tentang kehamilan dari
buku-buku yang sudah kubaca. Banyak lagi pengalaman lainnya yang begitu
terbantukan karena sudah mengetahui secara teori yang didapatkan dengan membaca
buku. Walau kata orang teori tak semudah prakteknya tapi aku yakin dengan teori
akan jauh lebih baik tentunya daripada tidak tahu sama sekali.
Kini walaupun sudah memasuki era gadget bagiku membaca buku tetap menjadi
hobi yang menyenangkan. Memahami gadget itu
penting, apalagi untuk hal-hal yang positif. Tetapi bukan berarti setelah mampu
menggunakan gadget justru
menghilangkan budaya membaca buku atau bahkan sampai mengubah perilaku menjadi
tidak baik. Jadi semua harus seimbang penggunaannya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Jangan sampai budaya membaca buku ini terhapuskan pada generasi
yang akan datang.
Rasanya
ingin mengucapkan terima kasih untuk ayahku yang begitu berjasa dan sudah
mengenalkan aku dengan buku. Kelak aku juga ingin menularkan hobi bacaku ini
kepada anak-anakku karena manfaat yang bisa didapatkan begitu besar, walaupun
mungkin cara yang akan aku gunakan tidak sama dengan cara orang tuaku dulu.
#akubukuanakku #bookslover
0 komentar:
Posting Komentar